“Itu bisa kita kempeskan sampai benar-benar tidak ada angin lagi di dalam ban, karena jalur licin tentu bakal sulit ketika ada angin ban,” terangnya.

Mengempeskan ban motor trail umum dilakukan di medan adventure agar ban lebih mendapatkan traksi atau cengkraman ke jalan. Soalnya kalau terlalu banyak angin ban bisa berputar di tempat kalau ketemu tanah yang agak licin dan dalam,” buka Dennies OT owner OT Hydrographic di bilangan Taman Ratu, Kedoya, Jakarta Barat.

Tapi ternyata angin ban juga tidak boleh asal kempes lho teman-teman. “Kita harus lihat juga medannya, kalau kedalamannya masih cukup aman dan tanah bukan bekas hujan, cukup atur di angka 15-18 psi,” jelasnya. “Makanya kita juga sebelum ke jalur atau trek adventure harus bawa pressure bar,” lanjut Dennies yang memang spesialis motor trail ini. “Beda lagi kalau medannya banyak berbatu yang tajam atau tanahnya licin
sehabis hujan,” tambahnya.

“Itu bisa kita kempeskan sampai benar-benar tidak ada angin lagi di dalam ban, karena jalur licin tentu bakal sulit ketika ada angin ban,” terangnya. “Tapi dengan catatan juga kalau kalian mengempiskan angin ban harus sudah pakai stopper ban Tanpa stopper ban, ban dalam akan berputar jika tidak ada tekanan angin yang bisa membuat pentil ban jadi robek. Jika pentil ban dalam sampai robek tentu bakal merepotkan apalagi jika kalian posisinya masih di dalam hutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *